Minggu, 11 November 2012

Perceraian Mengganggu Kesehatan


PERCERAIAN MENGGANGGU KESEHATAN


Perceraian rumah tangga dengan segala alasannya, hanya akan meruntuhkan masa depan anak-anak. Perceraian tak hanya meruntuhkan hati dan fikiran, tetapi juga fisik. Semua orang yang terlibat dalam perceraian, cepta atau lambat, akan menderita.

Ada beberapa gangguan fisik yang acap mengintai pasangan yang bercerai. Dimulai dari menurunnya system kekebalan tubuh – perceraian mengundang stress yang berdampak besar pada kesehatan. Pasangan yang bercerai amat mungkin mengalami gangguan kekebalan tubuh sehingga berisiko lebih mudah tertular penyakit.

Pasangan yang bercerai juga rentan terhadap sindrom metabolik. Ini adalah kombinasi mematikan dari peningkatan tekanan darah, gula darah dan lemak di sekitar perut hingga pinggang. Menurut seorang peneliti dari Emory University, Atlanta, AS, oaring yang mengalami depresi memiliki kecenderungan terserang sindrom metabolik. Perceraian, kata peneliti tersebut, menjadi faktor  beresiko tinggi yang menyebabkan depresi, utamanya pada perempuan.

Pelaku perceraian juga mudah terserang insomnia. Para ahli kesehatan menggambarkan hal itu sebagai “insomnia sekunder” sebab terkait dengan suatu peristiwa dalam bagian tertentu sebuah kehidupan. Jika tak ditangani dengan serius, gangguan ini dapat menjadi masalah jangka panjang. Bila anda mengalami insomnia dengan alasan apapun, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan terbaik.

Para peneliti di University Of Chicago menemukan sebanyak 23% pelaku perceraian amat mungkin mengalami gangguan mobilitas, seperti kesulitan naik tangga atau berjalan jarak pendek. Sebuah penjelasan yang masuk akal adalah munculnya kecemasan pada orang yang bercerai ditambah dengan kurang tidur yang kemudian membuat tubuh lemas dan tidak termotivasi.

Penelitian juga mendapatka bukti bahwa perceraian meningkatkan resiko penyakit jantung hingga 20%. Meski kedua belah pihak yang bercerai memiliki peningkatan resiko penyakit jantung, peneliti dari Unversity Of Utah, AS, mengatakan, jelas terlihat hubungan antara stress dan kesehatan jantung lebih kaut pada perempuan.       


Sumber : Harian Kompas Minggu 14 Oktober 2012

Sabtu, 27 Oktober 2012

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia " Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompentensi (KBK) "


Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia " Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompentensi (KBK) "

ISBN : 978-602-97934-2-0
Penulis   : A.Aziz Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah
Penerbit : HEALTH BOOK PUBLISHING
Tanggal Terbit  : 2012-05-01
Jumlah Halaman : iii +312 hal
Berat Buku : 360 gr
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 14 x 20 cm


Sinopsis : 


Sebuah Buku yang mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan berbagai konsep kebutuhan dasar manusia. Yang ditunjukan pada mahasiswa keperawatan. Buku ini berisis tentang konsep kebutuhan dasar manusia,proses keperawatan,asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah personal hygiene, masalah kebutuhan seksual, masalah kebutuhan eliminasi,masalah kebutuhan aktivitas, masalah kebutuhan istirahat dan tidur, masalah kebutuhan keamanan dan kenyamanan, masalah kebutuhan oksigenasi, masalah kebutuhan cairan dan elektrolit,masalah kebutuhan nutrisi, masalah kebutuhan psikososial dan spiritual, masalah luka, dan prosedur pemberian obat. Kelebihan buku ini adalah disajikan dengan metode pembelajaran sesuai dengan Kurikulum berbasis Kompetensi KBK.


ATLAS FOTO PEMBERIAN OBAT


ATLAS FOTO PEMBERIAN OBAT

Harga Buku: Rp.65.000
Pengarang: PAMELA LYNN
Tahun: 2010
ISBN: 9789790754799
Berat Buku: 203.4 gram

Sinopsis :

Atlas Foto Pemberian Obat ini menyajikan 13 jenis keterampilan pemberian obat kepada pasien melalui rute yang beragam Setiap keterampilan dijelaskan mulai dari tahap persiapan dan perencanaan, implementasi, hingga evaluasi dan dokumentasi. Pada tahap implementasi dijelaskan tahap demi tahap, disertai dengan alasannya, dan diberi foto full color jika dianggap perlu.

Selain hal-hal tersebut, fitur menarik lainnya dalam buku ini adalah (1) situasi-situasi yang tidak diharapkan, yang mungkin terjadi pada pelaksanaan suatu teknik, disertai dengan tindakan yang harus dilakukan jika hal tersebut terjadi, (2) berbagai pertimbangan khusus (umum, untuk bayi dan anak, untuk lansia, dan untuk perawatan di rumah), (3) variasi keterampilan untuk beberapa keterampilan tertentu.

Dengan membaca Atlas Foto Pemberian Obat ini, perawat yang memerlukan berbagai teknik pemberian obat kepada pasien tidak hanya mengetahui tahap-tahap dalam pemberian obat tersebut, tapi juga memahami alasannya, serta tindakan yang harus dilakukan jika muncul situasi yang tidak diharapkan.

DAFTAR ISI
Keterampilan 1. Memberikan Obat Oral
Keterampilan 2. Mengeluarkan Obat dari Ampul
Keterampilan 3. Mengeluarkan Obat dari Vial
Keterampilan 4. Mencampur Obat dari Dua Vial dalam Satu Siring
Keterampilan 5. Memberikan Injeksi Intradermal
Keterampilan 6. Memberikan Injeksi Subkutan
Keterampilan 7. Memberikan Injeksi Intramuskular
Keterampilan 8. Memberikan Infus Subkutan Kontinu: Memasang Pompa Insulin
Keterampilan 9. Menambahkan Obat ke Wadah Larutan Intravena (IV)
Keterampilan 10. Memberikan Obat secara Bolus atau Dorongan Intravena melalui Infus Intravena
Keterampilan 11. Memberikan Infus Obat Intravena Intermiten Piggyback
Keterampilan 12. Memberikan Infus Obat Intravena Intermiten melalui Pompa Mini-Infus
Keterampilan 13. Memberikan Infus Obat Intravena Intermiten melalui Perangkat Pemberian Volume-Control